Chapter 1402 - ROTMHS INDO

Chapter 1402. Kau benar-benar luar biasa. (2) 

“Lindungi mereka! Lindungi mereka dengan nyawa kalian!”

Sebuah suara lantang menggema di medan perang. Seperti arus deras yang tak terbendung, semua orang bergerak maju, mengepung Lima Pedang dan Aliansi Teman Surgawi. Para murid Gunung Hua, anggota Keluarga Tang, dan pendekar Namgung yang tiba belakangan menyerbu musuh, memaksa mereka mundur.

“Minggir, anjing-anjing Sapa terkutuk!”

Murid-murid Gunung Hua yang tersisa menerjang masuk ke celah yang dibuka oleh Aliansi Teman Surgawi, melemparkan tubuh mereka ke dalamnya.

“Sahyung!”

“Sialan, Sasuk!”

Kebencian yang terpendam dalam diri para murid Gunung Hua membara saat mereka melihat keadaan saudara-saudara mereka yang kacau balau. Amarah mereka hampir meledak, hendak menyerang musuh secara langsung, ketika suara menggema Un Am menghentikan langkah mereka.

“Bertahan di posisi kalian!”

“P-Pemimpin Sekte…”

“Tugas kita bukan untuk menyerang musuh! Lindungi para Sahyung kalian. Jangan biarkan satu pun musuh melewati batas ini!”

“Ya!”

Dengan tekad membara di mata mereka, murid-murid Gunung Hua mendorong mundur para anggota Myriad Man House yang mencoba mendekati Chung Myung dan yang lainnya. Terkejut oleh serangan mereka yang tiba-tiba, pasukan Myriad Man House dipukul mundur tanpa tahu harus berbuat apa di tengah hujan pedang yang mengancam dari segala arah.

Bersama Aliansi Teman Surgawi dan murid-murid Gunung Hua, mereka membentuk dinding pertahanan yang tak dapat ditembus musuh.

“Yoon Jong-ah!”

Hyun Sang berlari secepat kilat dan terdiam sejenak saat melihat Yoon Jong. Dengan ekspresi panik, ia mencoba mengendalikan dirinya dan segera meraih pergelangan tangan Yoon Jong untuk memeriksa denyut nadinya. Namun, Yoon Jong tiba-tiba mengangkat kepalanya dan dengan suara lemah menunjuk ke suatu arah.

“Tetua… selamatkan Chung Myung… Chung Myung…” -ucap Yoon Jong lirih

“Hei, kau! Siapa yang…!” -ucap Hyun Sang

“Tetua, tolong… cepat… Chung Myung…” -desak Yoon Jong

Hyun Sang menggigit bibirnya erat. Saat itu, Baek Cheon yang masih memegang Chung Myung dalam pelukannya, menyodorkannya ke arahnya.

“Tetua…”

“….”

“Energi dalamku… untuk Chung Myung…”

Meski kata-katanya terbata-bata, Hyun Sang segera memahami maksudnya. Namun, tangannya ragu untuk menerima Chung Myung.

Ia tidak tahu harus meletakkan tangannya di mana. Tidak ada satu pun bagian tubuh Chung Myung yang tidak terluka. Bagaimana mungkin ia bisa menyentuhnya tanpa memperburuk keadaannya?

“Minggir.”

“Pemimpin Sekte, Chung Myung…”

“Sadarlah!”

Saat itu, Hyun Jong mendorong Hyun Sang ke samping dan mengambil Chung Myung ke dalam pelukannya. Pakaiannya segera basah oleh darah yang mengalir dari tubuh Chung Myung, namun tanpa ragu, Hyun Jong memeluknya erat dan mulai menyalurkan energi ke perutnya.

“A-Apakah dia baik-baik saja? Bisakah dia bertahan?”

Saat Hyun Sang bertanya dengan cemas, Hyun Jong tidak menjawab. Sebaliknya, dengan wajah tegas, ia berteriak.

“Siapa pun yang bisa mengobati, segera rawat yang terluka! Cepat!”

“Ya?”

“Apa yang kalian tunggu! Apakah hanya Chung Myung yang terluka?!”

“Ya? Oh, ya! Pemimpin Sekte Besar!”

Dengan itu, mereka tersadar kembali pada kenyataan.

Tentu, kondisi Chung Myung adalah yang paling kritis, tetapi yang lain juga mengalami luka yang tak kalah parah.

Mereka yang mampu segera maju untuk menyalurkan energi mereka. Hyun Sang, yang masih memegang Yoon Jong, mulai mengalirkan energinya ke tubuhnya.

“Pemimpin Sekte…”

“Jangan bicara!”

Un Am meletakkan tangannya di punggung Jo Geol, mengalirkan energi ke tubuhnya.

“A-Aku tidak separah yang lain…” -ucap Jo Geol

“Diam!” -marah Un Am

“Aku masih bisa bertahan! Obati Sasuk dulu…”

“Aku bilang tutup mulutmu!”

Un Am menggigit bibirnya erat.

Di situasi seperti ini, mereka masih memiliki kekuatan hati untuk peduli terhadap orang lain?

Apakah itu kebaikan atau kebodohan?

‘Bodoh sekali…’ -pikir Un Am

Bagaimana mereka bisa mengabaikan kondisi tubuh mereka sendiri seperti ini?

Itu memang mengagumkan. Tapi di saat yang sama, juga sangat menyedihkan.

Dan di antara mereka, ada satu orang yang menolak untuk mendengarkan.

“Soso! Ini tidak bisa diterima!”

“Lepaskan aku!” -teriak Soso

“Soso! Lukamu juga serius!”

“Aku tidak akan mati, jadi lepaskan aku!” -ucap Soso

Mengabaikan mereka yang mencoba merawatnya, Tang Soso merangkak mendekati Chung Myung, yang sedang dalam pelukan Hyun Jong. Tanpa ragu, ia meraih pergelangan tangan Chung Myung dan memeriksa denyut nadinya.

Dengan cepat, ia mengangkat kepalanya dan bertanya.

“Ayah? Di mana Tuan Tang?”

“Dia sedang menahan musuh. Dia akan segera ke sini.”

“Cepat! Kita butuh dia sekarang! Pemimpin Sekte Besar! Chung Myung sekarat!”

Hyun Jong segera berteriak tanpa ragu.

“Un Geom! Bawa Tuan Tang! Sekarang juga!”

“Tidak perlu.”

Saat itu, kilatan hijau tiba-tiba melesat dan mendarat di hadapan mereka.

“Ayah!”

“Serahkan padaku.” -ucap Tang Gunak

Tang Gunak meraih Chung Myung, seolah-olah mengambil kembali sesuatu yang berharga.

Wajahnya yang tegar tiba-tiba memucat saat ia memeriksa kondisi Chung Myung.

Ekspresi dinginnya, yang bahkan tak berubah jika Gunung Tai runtuh, kini hancur.

Dan itu lebih menakutkan daripada teriakan atau tangisan mana pun.

“Apa yang kau pikirkan?!” -teriak ngeri Tang Gunak

Dengan gigi terkatup, Tang Gunak menegakkan tubuh Chung Myung dengan tangannya seperti pedang. Dari dalam lengan bajunya, ia mengeluarkan sebuah kotak kecil dan membukanya, memperlihatkan jarum emas berukuran besar.

“Tidak ada seorang pun! Sama sekali tidak ada yang boleh mendekat kemari, mengerti?!”

Tidak perlu bagi Hyun Jong untuk mengatakan apa pun. Begitu kata-kata itu terdengar, sikap para murid Gunung Hua berubah drastis. Bahkan mereka yang kesulitan berdiri pun bangkit dari tempat mereka, siap melindungi Chung Myung.

“Soso! Pae! Bantu aku!”

“Ya!”

“Tuan Tang, Soso...”

“Jangan ganggu, mundur!”

Baek Sang, yang mencoba menghentikan Tang Gunak, tertegun sesaat oleh aura luar biasa yang terpancar darinya dan secara refleks melangkah mundur. Ia menyadari betapa genting situasinya.

“Tang Pae!”

“Ya, Tuan!”

Tang Pae mendorong mereka yang mencoba menyalurkan energi dalam dan melompat ke arah Chung Myung. Saat ia mendarat di sisi berlawanan dari Chung Myung, ia menyalurkan energi ke dalam jarum-jarum yang telah ditempatkan oleh Tang Gunak.

Wuuuuung!

Jarum emas di tangan Tang Gunak bergetar hebat. Pada saat yang sama, ujung jubahnya mengembang seolah akan meledak di bawah tekanan luar biasa. Kekuatan itu begitu dahsyat hingga bahkan murid-murid Gunung Hua harus memalingkan kepala mereka sesaat.

Tak mampu menahan tekanan yang luar biasa, Tang Soso mulai terdorong mundur. Saat itu juga, Hyun Jong meraih bahunya dan menyalurkan energi dalam kepadanya.

Wuuuuuuung!

Jarum emas yang berada di telapak tangan Tang Gunak bergetar seperti ikan hidup sebelum akhirnya tenang. Begitu getaran itu mereda, Tang Gunak secepat kilat menusukkan jarum itu ke leher Chung Myung.

Tubuh Chung Myung tersentak ke atas akibat dampaknya. Sambil menekan tubuhnya dengan kuat, Tang Gunak berteriak.

“Dokbi [犢鼻], Jungwan [中脘], Sugu [水溝]!”

“Ya!”

Tang Pae dan Tang Soso segera menusuk titik akupuntur yang diperintahkan oleh Tang Gunak.

“Tiga kali lagi di Sugu!”

“Ayah... tapi tubuh Sahyung...”

“Lakukan seperti yang kuperintahkan!”

“Ya!”

Tang Soso menggertakkan giginya dan menusuk titik yang ditunjuk dengan kuat. Saat itu juga, darah hitam pekat muncrat keluar dari mulut Chung Myung.

Wuuuuuuung!

Jarum besar lainnya menusuk ke tengah dada Chung Myung. Dengan panjang sebesar tangan orang dewasa, jarum besar itu menusuk dalam tanpa meninggalkan jejak.

“Baihui [百会], Geogwol [巨闕], Chungyang [衝陽]!”

“Ya!”

Tuan Keluarga Tang, Tang Gunak, adalah seorang ahli dalam seni akupunktur. Namun, wajahnya segera basah oleh keringat. Itu adalah pemandangan yang menunjukkan betapa besar energi mental dan fisik yang ia keluarkan untuk teknik akupunktur ini.

Wuuuuuuung!

Tang Gunak menggertakkan giginya sekali lagi dan menyalurkan energi ke dalam jarum-jarum itu. Karena konsumsi energi dalam yang tiba-tiba, tangannya mulai gemetar.

Tak lama kemudian, jarum terakhir dari dua belas jarum menembus pusat dahi Chung Myung.

“A-Apakah benar-benar mungkin menusuk kepala seperti itu?”

Tak tahan lagi, seseorang berseru, membuat Tang Soso menjawab dengan keras.

“Ini bukan jarum biasa!”

“Eh… apa?”

Tak memiliki tenaga untuk menjelaskan lebih lanjut, ia menyerah dan langsung menggenggam pergelangan tangan Chung Myung, menyalurkan energi dalam kepadanya.

Jarum emas yang digunakan oleh Tuan Tang bukanlah jarum biasa. Mereka adalah eliksir yang terbuat dari bahan langka dan berharga, bahkan sulit ditemukan di dalam Keluarga Tang sendiri. Setiap jarum tak ternilai harganya, jauh melampaui ukuran uang.

Di dalam Keluarga Tang, mereka dikenal sebagai ‘Jaring Jarum Emas Kebangkitan Besar’ [hwanhon-dae-ra-geumchim, 환혼대라금침(還魂大羅金針)], yang hanya diperuntukkan bagi pemimpin Keluarga. Dengan kata lain, Tang Gunak, yang merupakan pemimpin Keluarga Tang saat ini, menggunakan warisan Keluarga pada seorang outsider tanpa ragu sedikit pun.

Namun...

“Ini tidak cukup.”

Tang Gunak tiba-tiba mengangkat kepalanya.

“Istana Es! Panggil para tetua Istana Es! Dan Tuan Istana Binatang Buas! Segera!”

“Un Am! Hyun Sang!”

“Ya, Pemimpin Sekte!”

“Buka jalan! Bawa Istana Es dan Istana Binatang Buas ke sini sekarang! Cepat!”

Hyun Sang dan Un Am berlari dengan ekspresi tekad. Hyun Jong, meletakkan tangannya di dantian Chung Myung, berbicara pelan kepada Tang Gunak yang masih menyalurkan energi.

“...Tuan Tang, apakah ada harapan... untuk Chung Myung...?”

“Aku sudah melakukan segala yang bisa kulakukan untuk saat ini.”

“Apakah dia bisa bertahan?”

Tang Gunak tetap diam, tapi Hyun Jong menolak menafsirkan keheningan itu sebagai tanda buruk. Tuan Keluarga Tang sedang mengerahkan setiap kekuatan yang dimilikinya untuk menyelamatkan Chung Myung. Itu adalah tekad untuk menyelamatkannya dengan segala cara.

Dan tekad itu bukan hanya milik Tang Gunak saja.

“Minggir, kalian bajingan!”

Kwaaaang!

Tuan Maeng So dari Istana Binatang Buas menyapu puluhan prajurit Myriad Man House dengan satu pukulan dan melangkah ke arah mereka.

“Di mana Pedang Ksatria Gunung Hua?”

Dengan suara menggelegar, orang-orang dari Istana Es bergegas masuk di belakangnya.

“Tuan Istana!”

“Tetua Han, bukan aku! Ke sana!”

Seol Sobaek menggelengkan kepala dan berteriak. Maeng So dan Han Yi Myung segera mendekati Tang Gunak.

“Tuan Tang!”

Tang Gunak menoleh ke arah Han Yi Myung.

“Kami butuh seseorang yang ahli dalam seni es terdalam Istana Es!”

“Eh? Itu...”

Wajah Han Yi Myung menunjukkan kebingungan sesaat. Orang yang paling bisa menguasai seni es terkuat seharusnya adalah pemimpin Istana. Namun saat ini, Seol Sobaek belum sepenuhnya menguasai seni es tersebut.

“J-Jika bukan aku, maka hanya Tuan Istana...”

“Kalau begitu, kalian berdua datang!”

“Apa?”

Tang Gunak menoleh ke Maeng So.

“Tuan, bisakah kau menggunakan teknik Yang Qi Panas?”

“Itu keahlian dari Istana Matahari Laut Selatan, tapi aku...” -ragu Maeng So

“Bisa atau tidak?”

Wajah Maeng So mengeras.

“Apakah ini benar-benar harus dilakukan? Untuk menyelamatkan Pedang Ksatria Gunung Hua?” -tanya Maeng So

“Iya!” -jawab Tang Gunak

Tanpa ragu, Maeng So mengangguk.

“Kalau begitu, aku akan melakukannya! Sekalipun aku harus terbakar habis, aku akan berhasil!” -ucap Maeng So

Tang Gunak mengangguk setuju.

“Dari kedua sisi tubuh Pedang Ksatria Gunung Hua, salurkan energi es dan panas yang kalian miliki.” -jelas Tang Gunak

“A-Apa?”

Dalam sekejap, wajah Maeng So dan Han Yi Myung memucat.

Energi es dan panas adalah kutub yang berlawanan. Jika kekuatan ini bertabrakan dalam tubuh seseorang, hasilnya bisa seburuk api yang bertemu air.

Tapi Tang Gunak berteriak sekali lagi.

“Lakukan seperti yang diperintahkan!” -teriak Tang Gunak

Kemudian, ia mengambil napas dalam-dalam.

‘Aku akan menyelamatkannya.’ -pikir Tang Gunak

Karena lebih dari sekadar rekan... dia adalah sahabatnya.

Next Chapter

  

Kalau ada yang mau donasi, bisa ke trakteer ya! Disana juga update chapternya udah lumayan jauh, menuju 1500+

Trakteer

Comments